Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia yang terletak di Jawa Timur. Gunung ini tidak hanya menawarkan pemandangan matahari terbit yang memukau, namun juga memiliki sejarah yang panjang dan kaya akan nilai budaya, spiritual, dan geologi. Dalam artikel ini, kita akan membahas sejarah Gunung Bromo secara lengkap mulai dari sisi mitologi, aktivitas vulkanik, hingga transformasinya menjadi ikon wisata internasional.
Asal Usul Nama “Bromo”
Nama “Bromo” berasal dari kata “Brahma,” salah satu dewa utama dalam agama Hindu. Ini mencerminkan pengaruh budaya Hindu yang sangat kuat di wilayah Tengger, sebuah komunitas suku di sekitar kawasan Bromo. Dalam bahasa lokal, “Brahma” diucapkan “Bromo”. Hal ini menjadikan gunung ini bukan hanya tempat wisata alam, tetapi juga situs yang disakralkan oleh masyarakat sekitar.
Legenda Roro Anteng dan Joko Seger
Cerita rakyat tentang asal-usul masyarakat Tengger menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah Gunung Bromo. Legenda ini berkisah tentang sepasang suami istri bernama Roro Anteng dan Joko Seger yang tidak dikaruniai anak. Mereka memohon kepada dewa gunung agar diberi keturunan. Doa mereka dikabulkan dengan syarat anak bungsu mereka harus dikorbankan kepada kawah Bromo.
Setelah memiliki 25 anak, pasangan tersebut akhirnya harus memenuhi janjinya dan mengorbankan anak terakhir mereka, Kesuma. Sejak saat itu, upacara Yadnya Kasada dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Tengger untuk mengenang pengorbanan tersebut. Dalam upacara ini, hasil bumi dilemparkan ke kawah Gunung Bromo sebagai persembahan kepada Sang Hyang Widhi
Peran Masyarakat Tengger
Masyarakat Suku Tengger adalah kelompok etnis yang unik karena mereka masih mempertahankan tradisi Hindu-Kejawen di tengah dominasi Islam di pulau Jawa. Mereka adalah penjaga budaya Bromo, termasuk upacara keagamaan, larangan berburu, hingga menjaga kelestarian alam kawasan Bromo-Tengger-Semeru.
Sikap konservatif mereka terhadap alam juga menjadi alasan mengapa Gunung Bromo masih asri dan tidak mengalami degradasi parah meskipun menjadi destinasi wisata favorit.
Letusan dan Aktivitas Vulkanik
Gunung Bromo termasuk gunung api aktif yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Letusan Bromo yang tercatat secara ilmiah terjadi sejak tahun 1804. Berikut beberapa letusan penting dalam sejarahnya:
- 1838: Letusan besar yang menghasilkan abu tebal hingga menjangkau wilayah Lumajang.
- 1974 dan 1995: Letusan berskala sedang yang mempengaruhi aktivitas masyarakat dan wisata.
- 2010-2011: Letusan cukup signifikan, mengganggu penerbangan dan menimbulkan kerugian wisata.
- 2015 dan 2019: Aktivitas meningkat, menyebabkan penutupan sementara kawasan wisata.
Meskipun aktif, Gunung Bromo tetap aman dikunjungi karena sistem pemantauan dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) yang terus diperbarui secara berkala.
Perkembangan Sebagai Objek Wisata
Daya tarik Gunung Bromo tidak hanya berasal dari sisi geologi atau sejarahnya, tetapi juga karena pengalaman spiritual dan visual yang ditawarkan. Salah satu kegiatan favorit wisatawan adalah menyaksikan sunrise dari Penanjakan, menjelajahi Lautan Pasir, dan mendaki ke puncak kawah.
Dengan berkembangnya teknologi dan transportasi, kini banyak wisatawan yang mencari rekomendasi paket tour Bromo yang mencakup akomodasi, sewa Jeep 4WD, dan dokumentasi perjalanan.
Infrastruktur Wisata
Sejak 2000-an, infrastruktur menuju kawasan Bromo semakin membaik. Jalur dari Malang, Probolinggo, dan Pasuruan sudah diaspal. Beberapa jalur alternatif bahkan bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi atau motor. Bagi wisatawan mandiri, tersedia berbagai pilihan sewa motor Malang murah maupun sewa mobil Malang tanpa driver yang bisa digunakan untuk eksplorasi lebih fleksibel.
Daya Tarik Lain di Sekitar Bromo
Selain kawah dan matahari terbit, kawasan Bromo juga memiliki banyak spot menarik lain, seperti:
- Bukit Teletubbies: Bukit hijau bergelombang yang sangat fotogenik.
- Pasir Berbisik: Hamparan pasir yang menghasilkan bunyi saat diinjak.
- Pura Luhur Poten: Tempat ibadah masyarakat Tengger yang terletak di tengah lautan pasir.
- Love Hill dan Kingkong Hill: Spot sunrise yang lebih sepi dibandingkan Penanjakan 1.
Bromo dalam Dunia Fotografi dan Film
Banyak film dan iklan menggunakan lanskap Bromo sebagai lokasi syuting karena keindahan alamnya yang dramatis. Beberapa fotografer internasional bahkan menjadikan Bromo sebagai salah satu destinasi wajib dalam eksplorasi keindahan lanskap vulkanik di Asia.
Wisata Budaya: Yadnya Kasada
Upacara Yadnya Kasada yang diadakan setiap tahun pada bulan ke-14 kalender Tengger menjadi magnet wisata budaya. Ribuan orang naik ke kawasan Bromo pada malam hari, membawa sesajen seperti hasil panen, ternak, dan makanan untuk dilemparkan ke kawah sebagai bentuk syukur dan persembahan.
Acara ini membuka peluang besar bagi pelaku usaha lokal, termasuk EO wisata, pemandu, dan penyedia paket tour Bromo lengkap.
Peran Pemerintah dan Konservasi
Kawasan Gunung Bromo termasuk dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang dikelola langsung oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam. Pemerintah secara rutin melakukan pemantauan, pelatihan relawan kebencanaan, hingga edukasi lingkungan kepada wisatawan dan warga.
Masa Depan Bromo sebagai Warisan Dunia?
Beberapa pihak telah mengusulkan agar kawasan TNBTS, termasuk Gunung Bromo, didaftarkan sebagai situs warisan dunia UNESCO karena keunikan perpaduan antara alam vulkanik aktif dan budaya hidup masyarakat Tengger yang masih lestari.
Jika hal ini berhasil, maka popularitas dan perhatian terhadap kawasan ini akan semakin meningkat, sehingga peluang bisnis di bidang pariwisata pun akan terus berkembang—mulai dari penyedia paket Tour Bromo hingga penginapan dan transportasi.
FAQ (Frequently Asked Questions)
Kesimpulan
Sejarah Gunung Bromo bukan hanya soal letusan dan keindahan alam, tetapi juga menyimpan nilai-nilai luhur dari legenda, budaya lokal, hingga konservasi. Dengan pendekatan wisata yang berkelanjutan dan budaya yang dijaga, Bromo akan terus menjadi permata pariwisata Jawa Timur.
Bagi kamu yang ingin merasakan pengalaman tak terlupakan, jangan ragu untuk memilih rekomendasi paket tour Bromo, atau melakukan perjalanan mandiri dengan sewa motor dan sewa mobil tanpa driver agar lebih fleksibel.
Siap Menjelajah Bromo?
Jadikan Momen Liburan Anda Lebih Berkesan Bersama Adam Putra Travel!
Temukan keindahan Gunung Bromo lebih dari sekadar cerita. Rasakan sendiri udara dingin pegunungan, pemandangan matahari terbit yang magis, dan pengalaman spiritual di tengah kawah yang legendaris.
Adam Putra Travel siap menemani perjalanan Anda dengan layanan profesional, aman, dan ramah dompet
Sumber Referensi
- Badan Geologi – PVMBG. (https://vsi.esdm.go.id)
- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (https://bromotenggersemeru.org)
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Wikipedia Indonesia – Gunung Bromo. (https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Bromo)
- National Geographic Indonesia